TENTANG SEMUA
Selasa, 06 November 2012
TOLAK PELURU
TOLAK
PELURU
A. PENGERTIAN TOLAK PELURU
Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik dalam nomor lempar. Atlet tolak
peluru melemparkan bola besi yang berat sejauh mungkin. Peluru ini merupakan
peralatan utama dalam olahraga ini. Bentuknya bulat seperti bola dan terbuat
dari besi.
Berat peluru
disesuaikan dengan penggunanya, antara lain:
• Untuk senior putra = 7,257 kg
• Untuk senior putri = 4 kg
• Untuk junior putra = 5 kg
• Untuk junior putri = 3 kg
• Untuk senior putra = 7,257 kg
• Untuk senior putri = 4 kg
• Untuk junior putra = 5 kg
• Untuk junior putri = 3 kg
Beragam
kegiatan lempar beban telah ada lebih dari 2000 tahun lalu di Kepulauan
Britania. Pada awalnya, kegiatan ini diselenggarakan dengan menggunakan bola
batu. Sementara kegiatan pertama yang menggambarkan tolak peluru modern,
tampaknya terjadi di zaman pertengahan ketika serdadu menyelenggarakan
pertandingan dengan melempar beban yang disebut canon balls atau peluru meriam.
Pertandingan
tolak peluru tercatat pada awal abad ke-19 di Skotlandia dan merupakan bagian
dari kejuaraan amatir di Inggris tahun 1866. Tolak peluru merupakan event
olimpiade modern asli yang diadakan di Athena, Yunani tahun 1896.
B. TEKNIK DASAR TOLAK PELURU
Dalam tolak
peluru terdapat beberapa teknik dasar, diantaranya:
1.
Teknik Memegang Peluru
a.
Jari-jari
renggang.
Jari
kelingking ditekuk berada disamping peluru,sehingga dapat membantu untuk
menahan supaya peluru tidak mudah tergeser dari tempatnya.Untuk menggunakan
cara ini penolak harus memiliki jari jari yang kuat dan panjang.
b.
Jari-jari
agak rapat
Ibu jari di
samping, jari kelingking berada di samping belakang peluru.
Jari kelingking selain berfungsi untuk menahan jangan sampai peluru mudah bergeser,juga membantu menekan pada waktu peluru ditolakkan. Cara ini lebih banyak dipakai oleh atlit.
Jari kelingking selain berfungsi untuk menahan jangan sampai peluru mudah bergeser,juga membantu menekan pada waktu peluru ditolakkan. Cara ini lebih banyak dipakai oleh atlit.
c.
Jari-jari
agak renggang
Bagi mereka
yang tangannya agak kecil dan jari jarinya pendek, dapat menggunakan cara
ketiga ini, yaitu jari jari seperti pada cara kedua tetapi lebih renggang,
kelingking di belakang peluru sehingga dapat ikut menolak peluru, ibu jari
untuk menahan geseran ke samping, karena tangan pelempar kecil dan berjari jari
pendek, peluru diletakkan pada seluruh lekuk tangan.
2.
Teknik meletakkan peluru pada bahu
Peluru
dipegang dengan salah satu cara di atas, letakkan peluru pada bahu dan menempel
pada leher bagian samping. Siku yang memegang peluru agak dibuka ke samping dan
tangan satunya rileks di samping kiri badan.
3.
Teknik menolak peluru
Untuk
menyiapkan kondisi fisik dapat dilakukan dengan cara seperti dibawah ini,
a.
Menolak peluru dengan kedua tangan
1)
Pegang peluru dengan kedua tangan didepan dada, kedua kaki dalam keadaan
sejajar, lalu dorong/tolakkan peluru kedepan-atas sejauh mungkin.
2)
Pegang peluru dengan kedua tangan , kemudian simpan dibawah perut dengan
lengan diluruskan,kedua kaki dalam keadaan sejajar. Kemudian ayun dan lemparkan
peluru kedepan.
3)
Pegang peluru dengan kedua tangan , kemudian simpan dibawah perut dengan
lengan diluruskan,kedua kaki dalam keadaan sejajar. Posisi ini dilakukan dengan
membelakangi arah lemparan. Kemudian ayunkan dan lempar peluru kearah belakang
atau sektor lemparan.
4)
Pada tahap berikutnya doronglah peluru dengan bantuan putaran pinggang.
Tolakan masih dengan kedua tangan tetapi beben diutamakan pada tangan tolak
atau tangan terkuat. Kaki masih sejajar. Tahapan ini depersiapkan untuk
melakukan tolakan yang sebenarnya.
5)
Lakukan seperti diatas, hanya sekarang satu kaki berada di depan.
Tolakan dilakukan dengan koordinasi bantuan dorong kaki belakang.
b.
Menolak peluru dengan satu tangan
1)
Peganglah peluru dengan tangan kanan dan letakkan dileher. Lanjurkan
/rentangkan lengan kiri kedepan dan abadan menghadap depan. Tolakkan peluru
dengan sudut parabola beberapa meter kedepan sambil melangkahkan kaki kiri
kedepan. Jangan lupa kai kanan dihentakkan untuk membantu melakukan tolakan,
sesaat sebelum peluru dilepaskan (Carr,1991)
2)
Lakukan gerakkan seperti diatas, hanya pada saat akan melakukan tolakan,
badan diputar ke kanan untuk mengambil ancang-ancang (Carr,1991)
3)
Lakukan gerakan menolak peluru dengan awalan membelakang gunakan bantuan
putaran/ pilin tubuh saat melakukan tolakan (carr,1991)
Beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam mempelajari teknik tolak peluru:
1.
Hal-hal yang disarankan
a)
Bawalah tungkai kiri merndah
b)
Dapatkan keseimbangan gerak dari kedua tungkai, dengan tungkai kiri
memimpin dibelakang
c)
Menjaga agar bagian atas badan tetap rileks ketika bagian bawah badan
bergerak
d)
Hasilkan rangkaian gerak yang cepat dan jauh pada tungkai kanan
e)
Putar kaki kanan kearah dalam sewaktu melakukan luncuran
f)
Pertahankan pinggul kiri dan bahu menghadap kebelakang selama mungkin.
Bawalah tangan kiri dalm sebuah posisi mendekati badan
g)
Tahanlah sekuat-kuatnya dengan tungkai kiri
2.
Beberapa hal yang harus dihindari
a)
Tidak memiliki keseimbangan dalam sikap permulaan
b)
Melakukan lompatan ketika meluncur dengan kaki kanan
c)
Mengangkat badan tinggi ketika melakukan luncuran
d)
Tidak cukup jauh menarik kaki kanan dibawah badan
e)
Mendarap dengan kaki kaana menghadap ke belakang
f)
Menggerakkkan tungkai kiri terlalu banyak kesamping
g)
Terlalu awal membuka badan
h)
Mendarat dengan badan menghadap kesamping atau depan
C. PERALATAN TOLAK PELURU
Alat
yang di gunakan dalm tolak peluru:
1.
Rol Meter
2.
Bendera Kecil
3.
Kapur / Tali Rafia
4.
Peluru
Untuk senior
putra = 7.257 kg
Untuk senior
putri = 4 kg
Untuk junior
putra = 5 kg
Untuk junior
putri = 3 kg
5.
Obrient
: gaya membelakangi arah tolakan
6.
Ortodox
: gaya menyamping
D. LAPANGAN TOLAK PELURU
Lapangan tolak peluru berbentuk lingkaran berdiameter
2,135 m. Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja atau bahan lain
yang cocok dilengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan permukaan tanah
luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari semen, aspal atau bahan lain
yang padat tetapi tidak licin. Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar
antara 20 mm-6 mm lebih rendah dari bibir atas lingkaran besi. Garis lebar 5 cm
harus dibuat di atas lingkaran besi menjulur sepanjang 0,75 m pada kanan kiri
lingkaran garis ini dibuat dari cat atau kayu. Diameter bagian dalam lingkaran
tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran tolak minimum 6 mm dan harus dicat
putih. Balok penahan dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah
busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam lingkaran
tolak, sehingga lebih kokoh. Lebar balok 11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di
dalam, tebal 9,8-10,2 cm.
E.
KETENTUAN
DISKUALIFIKASI/KEGAGALAN PESERTA TOLAK PELURU
1.
Menyentuh
balok batas sebelah atas,
2.
Menyentuh
tanah di luar lingkaran,
3.
Keluar
masuk lingkaran dari muka garis tengah,
4.
Dipanggil
selama 3 menit belum menolak,
5.
Peluru
ditaruh di belakang kepala,
6.
Peluru
jatuh di luar sektor lingkaran,
7.
Menginjak
garis lingkaran lapangan,
8.
Keluar
lewat depan garis lingkaran,
9.
Keluar
lingkaran tidak dengan berjalan tenang,
10.
Peserta
gagal melempar sudah 3 kali lemparan.
F.
PEMBELAJARAN KETRAMPILAN DASAR
TOLAK PELURU DENGAN DIMENSI PERMAINAN
Pengenalan tolak peluru dengan dimensi permainan ditujukan agarsiswa merasa gembira saat
pelaksanaan pembelajaran. Hal ini penting karena tidak semua orang menyenagi
olah raga ini. Dengan dimensi ini, pembelajaran berlangsung secara kondusif.
Metode ini sangant baik untuk mengenalkan peluru dalam bentuk permainan
sekaligus memperkenalkan gerakan tolak peluru
seca utuh dan menyeluruh. Bentuk-bentuk permaina tersebut diantaranya:
1.
Melempar
bola medisin (medicine ball)
Pembelajaran tolak peluru dengan
menggunakan Bola Medisin atau disingkat
MB ditujukan untuk memperkenalkan gerakan menolak dengan benda yang lunak
tetapi memiliki berat yang mendekati alat sebenarnya. MB ini cukup berat tetapi
dengan permukaan yang halus memberi rasa aman dan mudah menggunakannya,
sehingga siswa cukup responsif pada pembelajaran tolak peluru. Kegiatan
mengunakan MB ini diutamakan untuk melatih kelincahan, kekuatan menolak, dan
gerakan menolak. Dibawah ini beberapa contoh permainan yang dapat meningkatkan
ketrampilan tolak peluru sebenarnya:
a)
Menolak
MB berpasangan
Kegiatan ini dilakukan smabil berpasangan dengan jarak kira-kira 2-3 meter.
Sudut yang digunakan sesuai dengan berat MB dan jarak dari satu pasangan
lainya.
Contoh variasi gerakan yang dapat dilakukan:
1)
Menolak
MB dengan dua tangan, posisi kaki sejajar
2)
Menolak
MB dengan dua tangan, posisi kaki satu di depan
3)
Menolak
MB dengan dua tangan, dengan mengutamakan
melempar satu tangan, gerakan dimulai dari samping badan
4)
Menolak
MB dengan satu tangan (dalam hal ini gerakan melempar diutamakan dengan tangan
lempar)
b)
Memantukakan
MB ke dinding
Kegiatan ini diutamakan pada gerakan menolak dan menagkap MB dengan ketingian
yang telah ditentukan. (Carr,1991: 154) gerakan dapat dilakukan dengan
memperhatikan hal-hal berikut ini:
1)
Berdiri
tegak dengan satu aki berada didepan, pegang MB denagn kedua tangan,
prioritaskan tangan kanan sebagai tangan tolak. Kemudian doronglah MB kedinding
dari jarak 2 meter dengan ketingian
kira-kira 2 meter dari lantai. Doronglah MB sampai kedua lengan dalam keadaan
lurus
2)
Tangkaplah
MB sesegera mungkin ketika mulai turun dan lakukan kembali gerakan menolak Mb
kedinding segera setelah kembali
keposisi semula.
c)
Menolak
mb pada target atau sasaran
1)
Menolak
MB pada sasaran atau garis-garis dengan jarak yang telah ditentukan
2)
Latihan
menolak MB ini dapat divariasikan dengan cara seperti:
o Menolak MB pada sasaran lingkaran
ban. Letakkan ban dan jaraknya dapat diatur sesuai dengan kemempuan
o Menolak MB melewati tali yang
direntangkan di antar dua tiang denagn ketingian yang bervariasi
o Menolak MB pada sebuah benda diam
atau bergerak
kusnuliptidah@gmail.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar